Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual (Slide Show and Animation) dalam
Pembelajaran Kosakata Bahasa Mandarin di SDN Sidorejo Krian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keraf
dalam Smarapradhipa (2005:1), berpendapat bahwa bahasa merupakan sistem
komunikasi yang berupa simbol atau bunyi yang berasal dari alat ucap manusia
dan bersifaat arbitrer. Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi
bagi setiap orang untuk mengemukakan pendapat, pikiran, dan perasaan kepada
orang lain. Semua aktivitas kita dalam hidup selalu membutuhkan bahasa.
Begitu
pula dengan anak-anak, melalui bahasa, anak akan mengembangkan kemampuan
bergaul (social skill) dengan orang lain.
Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan
penguasaan kemampuan berbahasa. Seorang anak akan mudah menjalin pergaulan
dengan orang lain bila anak sudah menguasai kemampuan bahasa dengan baik.
Kebanyakan
orang belajar lebih dari satu bahasa, yaitu bahasa sistem yang asli (Bahasa
Indonesia) serta bahasa asing yang mungkin ia dapatkan melalui sistem
pendidikan. Beberapa bahasa asing yang banyak dipelajari khususnya di Indonesia
adalah Inggris, Arab, Jerman, jepang, dan Mandarin.
Bahasa
Mandarin merupakan salah satu bahasa yang utama digunakan di dalam masyarakat
Internasional setelah bahasa Inggris. Hal ini berkaitan dengan bangkitnya China
dari tahun ke tahun yang menunjukkan peningkatan terutama dalam bidang
pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi di Indonesia.Selain itu, kemajuan di
bidang pengetahuan dan teknologi yang juga mengalami peningkatan yang
signifikan. Oleh karena itu, secara tidak langsung Bahasa Mandarin mengalami
“kenaikan pamor“ sebagai bahasa pengantar utama disamping bahasa Inggris.
Begitu
pesatnya kemajuan China membuat Negara-negara maju seperti Singapura dan
Amerika Serikat juga menggunakan Bahasa Mandarin sebagai bahasa yang wajib
dipelajari. Perkembangan Bahasa Mandarin di Indonesia juga telah merambah ke
dunia pendidikan. Banyak sekolah yang menjadikan Bahasa Mandarin sebagai mata
pelajaran dalam kurikulum pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, sampai
SMA/SMK sederajat untuk memenuhi sumber daya manusia untuk bersaing di kacah
Internasional.
Dikarenakan
pada era Globalisasi saat ini yang telah membawa China menjalar ke seluruh
dunia, tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga dalam bidang politik,
ekonomi, dan industri. Maka sangat penting untuk mempelajai Bahasa Mandarin
sejak dini, sebagai bahasa utama setelah Bahasa Indonesia dan Inggris.
Dapat
diketahui bahwa dewasa ini kondisi pengajaran bahasa Mandarin bukanlah suatu
hal yang mudah dilakukan, salah satu faktor penyebab kesulitan dalam pengajaran
bahasa tersebut adalah kurangnya dukungan dari lingkungan bahasa yaitu dimana
kondisi lingkungan dalam kaitannya dengan bahasa yang digunakan sehari-hari.
Salah satu sekolah yang menetapkan pembelajaran Bahasa Mandarin adalah SDN
Sidorejo Krian. Meskipun terbilang baru, karena belum dimasukkan ke dalam
kurikulum pendidikan disana.
Oleh
karena itu perlu adanya inovasi di dalam pengajaran Bahasa Mandarin agar mudah
untuk diajarkan kepada para siswa khususnya pada siswa Sekolah Dasar Negeri
Sidorejo Krian. Yaitu dengan menggunakan media aplikasi Pengajaran Interaktif
yang berbasis Audio Visual (Slide show and
animation).
Sehingga nantinya mampu membantu para siswa dalam mempermudah belajar Kosakata
Bahasa Mandarin.
Media
Audio Visual merupakan media yang dapat di dengar dan dilihat, serta memiliki
kemampuan untuk dapat menarik perhatian siswa dan tidak akan mempersulit
pengajar dalam memberikan materi pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pemanfaatan media audio visual (slide
show and animation)
sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin?
2. Apa
saja hambatan yang dihadapi dalam penggunaan media audio visual (slide show and animation) sehingga dapat
menarik perhatian siswa dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan media audio visual (slide show and animation) sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran kosakata bahasa
Mandarin.
2. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi dalam penggunaan media
audio visual (slide show and
animation) sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran kosakata bahasa
Mandarin.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan tentang media pembelajaran audio visual dalam upaya
mempermudah pembelajaran kosakata bahasa Mandarin.
2. Manfaat praktis
1. Bagi Peserta Didik
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengenalan kosakata bahasa Mandarin
setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan media audio
visual.
2. Bagi Tenaga Pendidik
Diharapkan penulisan jurnal ilmiah ini mampu dijadikan sebagai alternatif
dalam pengajaran kosakata bahasa Mandarin dengan menggunakan media audio visual.
3. Bagi Penulis
Diharapkan dengan adanya jurnal ilmiah ini dapat memberikan wawasan baru
bagi pengalaman untuk kedepannya.
4. Bagi Universitas dan Lembaga yang terkait
Diharapkan dengan
adanya jurnal ilmiah ini dapat membantu sebagai referensi dalam penelitian
selanjutnya.
1.5 Batasan Masalah
Penulis membatasi
masalah observasi sebagai berikut :
1. Siswa
yang menjadi bahan untuk observasi adalah siswa kelas 1B Sekolah Dasar di SD
Negeri Sidorejo Krian.
2. Media
Audio Visual yag dimaksudkan adalah dengan media aplikasi software Microsoft Windows Power Point yang dimana materi yang diberikan menggunakan modifikasi dengan
media Animasi bergerak (3 dimensi).
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Review
Hasil Penelitian
2.1.1 Judul
: Pengaruh
Penggunaan Media Film Animasi terhadap
Penguasaan
Kosakata Berbahasa pada Anak Usia Dini
Pengarang:
Herlina Pahlawanti, A.Md
Isi
: Pentingnya
penggunaan media pembelajaran di dalam sistem pengajaran sangat diperlukan
untuk dapat meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Perbendaharaan kata
(kosakata) berperan penting dalam pengembangan bahasa. Penguasaan bahasa yang
benar sesuai dengan kaidah yang ada merupakan kunci keberhasilan dan
kesempurnaan proses komunikasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses
komunikasi ialah perbendaharaan kosakata yang cukup. Dengan menggunakan media
film animasi di dalam sistem pembelajaran penguasaan kosakata berbahasa, anak
dapat berpikir imajinatif dan dapat mengembangkan daya pola pikir yang luas
sesuai dengan kreativitas otaknya.
2.1.2 Judul
: Aplikasi Pengajaran
Bahasa Mandarin untuk Anak Sekolah
Dasar yang Berbasis Multimedia
Pengarang: Ryandre Drastiawan, A.Md
Isi
: Aplikasi Pengajaran
interaktif bahasa mandarin merupakan suatu media untuk membantu pembelajaran,
namun jarang sekali ditemui aplikasi pengajaran yang mampu melatih pengejaan
dengan menggunakanspeech
recognition, yaitu suatu aplikasi yang melatih benar atau tidaknya ucapan seseorang.
Aplikasi pengajaran bahasa Mandarin ini dibuat dengan menggunakan Microsoft
Visual Studio. NET 2005 dan Speech SDK sebagai sarana pengajaran bahasa
Mandarin. Aplikasi ini mengambil konsep dari Aplikasi Pembelajaran Interaktif
Hanyu-Pinyin dan Microsoft Voice.
Dengan dibuatnya Aplikasi Pengajaran Bahasa Mandarin untuk Anak Sekolah Dasar
Berbasis Multimedia yang penulis bangun ini, diharapkan memberikan kemudahan
bagi anak tingkat sekolah dasar dalam menerima pengajaran tentang bahasa
Mandarin, dengan upaya melalui voice systemagar mereka berkomunikasi dengan benar.
2.1.3 Judul
: Implementasi Bahasa
Mandarin sebagai Bahasa Asing di
SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik.
Pengarang: Andri Dian Mareta, A.Md
Isi
: Faktor yang melandasi
SMA NU 1 Gresik menetapkan kebijakan untuk menetapkan Bahasa Mandarin sebagai
bahasa asing yang masuk dalam kurikulum pembelajaran, antara lain karena
kondisi kebutuhan masayarakat yang membutuhkan lulusan yang mampu
menguasai bahasa Mandarin, dikarenakan Kota Gresik merupakan salah satu kota
industri yang dalam perjalanannya banyak memiliki investor asing dari China.
Berdasar analisis kebutuhan global karena untuk mempersiapkan lulusan yang
berintegritas di era global untuk menuju persaingan pasar Internasional.
2.1.4 Judul
: Pembuatan Media E-Book
Interaktif dalam Pembelajaran
Huruf Dasar Mandarin bagi Pemula yang Berbasis WEB.
Pengarang: Ayu Khairunnisa, S.Pd
Isi
: Bahasa Mandarin
merupakan bahasa yang paling banyak di gunakan di dalam kebutuhan dunia setelah
Bahasa Inggris. Dikarenakan banyaknya kesulitan dalam mempelajari huruf dasar
Mnadarin bagi pemula, salah satunya sulitnya melafalkan huruf Mandarin,
sulitnya mempelajari Hanzi (Huruf Mandarin) dan sebagainya, sehingga diperlukan
suatu aplikasi yang dapat membantu para pemula untuk mempermudah cara belajar
Bahasa Mandarin. Yaitu dedngan cara membuat aplikasi e-Book berbasis WEB yang
berisi tentang cara pelafalan dan penulisan Hanzi dan Pinyin, dengan disertai
latihan soal guna mengetahui seberapa pendalaman materi yang telah dikuasai
oleh para pemula. Dengan cara belajar yang menyenangkan dan unik ini diharapkan
dapat menjadikan para pengguna E-Book Berbasis WEB menjadi lebih mudah
mempelajari Bahasa Mandarin dibandingkan dengan menggunakan Buku fisik (seperti
buku bacaan, dll.).
2.2 Kajian Pustaka
2.2.1 Pembelajaran Kosakata
Bahasa Mandarin
2.2.1.1 Pengertian Belajar
mengajar
Belajar merupakan kegiatan paling pokok
dalamproses belajar
mengajar manusia. Terutama dalam
pencapaian tujuan institusional suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Hal
ini menunjukkan bahwa berhasil tidaknya suatu pencapaian
tujuan pendidikan tergantung kepada bagaimana proses belajar
mengajar yang dialami oleh individu. Menurut S. Nasution
(1982:39), Belajar dianggap merupakan perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari pengalaman dan latihan.
Menurut Ernest R.
Hilgard (Roestiyah, 2001:5), “Learning
in the process by which an activity originates or is the changed
through training procedures (whether in the laboratory or in the
natural environment) as distingished from changes by factors not
attribut able to training”. Nana Sudjana (1989:7) mengemukakan
bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan
dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap,
dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan
aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Belajar adalah
proses melalui berbagai pengalaman. Apabila kita bicara tentang belajar
maka kita belajar bagaimana mengubah tingkah laku seseorang.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia. Apabila
setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah
dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar. Perubahan
sebagai hasil dari proses belajar dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk
yang relatif permanen, seperti perubahan dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak terampil menjadi terampil,
serta aspek-aspek lainnya.
Kegiatan mengajar pada diri siswa akan tercipta jika ada usaha yang
dilakukan oleh guru, usaha dari pihak ini kita kenal dengan istilah mengajar.
I. L. Pasaribu dan B. Simanjuntak (1983:7) mengemukakan bahwa mengajar
adalah suatu kegiatan mengorganisasikan (mengatur) lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik, sehingga terjadi
proses belajar didik. Mengajar merupakan suatu kegiatan yang
disengaja yang dilakukan untuk membantu siswa dalam proses belajarnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Mohamad Ali (1985:12) bahwa
mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam memberi
kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar siswa dengan
tujuan yang telah dirumuskan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu proses kegiatan
yang disengaja dan terencana untuk membimbing dan mengawasi siswa
dalam aktivitas belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Seorang guru sebagai pengajar. (Pandu, 2013)
2.2.1.2 Pengertian Kosakata
Kosakata (bahasa
Inggris: vocabulary) adalah himpunankata yang diketahui oleh seseorang,
atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang
didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang
tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang
tersebut untuk menyusunkalimat baru. Kekayaan kosakata
seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkatpendidikannya. Karenanya banyak ujian standar, yang memberikan
pertanyaan yang menguji kosakata.
Penambahan kosakata seseorang secara umum
dianggap merupakan bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa
ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah
dikuasai. Murid sekolahsering diajarkan
kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan
kosakata sebagai suatu kegiatan yang menarik dan edukatif.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:597) menyatakan bahwa kosakata adalah
perbendaharaan kata. Kosakata merupakan bagian dari suatu bahasa yang mendasari
pemahaman dari bahasa tersebut. Kualitas kosakata yang dimiliki siswa
mempengaruhi empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, menulis,
dan berbicara. (Wikipedia, 2014)
2.2.2 Bahasa
Mandarin
2.2.2.1 Pengertian
Bahasa Mandarin
Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan di Negara China.
Bahasa Mandarin mempunyai ciri tertentu dari intonasi dan aksaranya. Menurut
Zhao Yong Xin pada bukunya yang berjudul “Intisari Tata Bahasa Mandarin” bahwa
satuan – satuan tata bahasa Mandarin meliputi morfem, kata , frasa, dan
kalimat. Satuan terkecil tata bahasa adalah morfem. Morfem membentuk kata, kata
membentuk frasa, dan frasa membentuk kalimat. (Wikpedia, 2012)
Dalam pengertian yang sempit, Mandarin berarti Putonghua 普通话 dan Guoyu 國語 yang merupakan dua bahasa standar yang hampir sama yang didasarkan
pada bahasa lisan Beifanghua* (lihat di bawah). Putonghua adalah bahasa resmi
Cina dan Guoyu adalah bahasa resmi Taiwan. Putonghua – yang biasanya malah
dipanggil Huayu – juga adalah salah satu dari empat bahasa resmi Singapura.
Dalam pengertian yang luas, Mandarin berarti Beifanghua (secara harafiah
berarti “bahasa percakapan Utara”, yang merupakan sebuah kategori yang luas
yang mencakup beragam jenis dialek percakapan yang digunakan sebagai bahasa
lokal di sebagian besar bagian utara dan barat daya Cina, dan menjadi dasar
bagi Putonghua dan Guoyu. Beifanghua mempunyai lebih banyak penutur daripada
bahasa apapun yang lainnya dan terdiri dari banyak jenis termasuk versi-versi
yang sama sekali tidak dapat dimengerti.
Seperti ragam-ragam bahasa Cina lainnya, ada banyak orang yang berpendapat
bahwa bahasa Mandarin itu merupakan semacam dialek, bukan bahasa. (Husin, 2014)
2.2.2.2 Pembelajaran
Kosakata Bahasa Mandarin
Bahasa
Mandarin mempergunakan gaya suara dan banyak infleksi dan juga menggunakan nada
yaitu datar (-), naik (/), turun (\), dan berbentuk (v) untuk membedakan arti
kosakata. Beberapa aspek yang berhubungan dengan belajar bahasa Mandarin adalah :
menyimak, menulis, berbicara, dan membaca.
Menyimak merupakan ketrampilan mendengar beberapa bunyi, belajar menirukan
kemudian mencoba untuk menerapkan dalam percakapan. Baik melalui rekaman,
pembicaraan native atau pengajar, musik, dll.
Menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang mempunyai keterikatan
dengan unsur menyimak, berbicara, maupun membaca. Di dalam penulisan Hanzi
(huruf Mandarin) berbeda dengan tulisan pada umumnya. Setiap huruf dalam
Mandarin mempunyai urutan goresan menulis yang telah ditentukan. Oleh karena
itu, kemampuan menulis perlu dilatih agar dapat menghafal tulisan dengan benar.
Berbicara di dalam pembelajaran Bahasa Mandarin sangat dibutuhkan dalam mengucapkan
kata atau kalimat dengan sesuai nada. Kemampuan berbicara dapat dilakukan
dengan sering berlatih membaca teks Mandarin, pada awal permulaan biasanya teks
Mandarin akan dibantu dengan adanya Pinyin (kata-kata cara baca dalam bentuk
penulisan huruf Indonesia). (Wikipedia, 2013)
2.2.3 Pemanfaatan
Media Audio Visual dalam Proses Pembelajaran
2.2.3.1 Pengertian
Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantuproses belajar mengajar. Segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
atau ketrampilan seorang pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan
menurut Briggs (1977) media pembelajaranadalah sarana fisik
untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya. Kemudian menurut National
Education Associaton(1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaranadalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras.
Posisi media pembelajaran. Oleh karena proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu
sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting
sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi
tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga
tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah
komponen integral dari sistem pembelajaran.
Dari
pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Menurut
Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip
Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar
yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”. (Haryanto, 2012)
2.2.3.2 Media
Audio Visual sebagai Media Pembelajaran
Salah
satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah meda audio visual.
Media ini mempunyai kemampuan yang lebih, karena media ini mengandalkan dua
indera sekaligus, yaitu indera pendengaran dan indera penglihatan. Dengan media
tersebut diharapkan bisa membangkitkan motivasai dalam belajar dan memperjelas
materi yang disampaikan. Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai
media pembelajaran.
Menurut
Nugent (2005) dalam Smaldino dkk. (2008: 310), video merupakan media yang cocok
untuk pelbagai ilmu pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu
siswa seorang diri sekalipun. Menurut Wina Sanjaya (2010) media audio visual yaitu jenis media yang selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya
rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih
baik dan menarik.
Media audio visual terdiri atas audio visual diam, yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara danvideo cassette. Dan dilihat dari segi keadaannya, mediaaudio visualdibagi menjadi audio visual murni yaitu unsur suara maupun
unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film audio cassette. Sedangkan audio
visual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber
yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Peter
Salim dalam The Contemporary English-Indonesian
Dictionary (1996:2230) memaknainya dengan sesuatu yang berkenaan dengan
penerimaan dan pemancaran gambar. Tidak jauh berbeda dengan dua definisi
tersebut, Smaldino (2008: 374) mengartikannya dengan “The storage of visuals and their display on
television-type screen”(penyimpanan/perekaman gambar dan penanyangannya pada
layar televisi). (Hanni, 2013)
2.2.3.3 Slide
Show and Animation
Microsoft
Offfice Powerpoint (Ms. PPT)digunakan untuk membuat file presentaasi
baik dalam bentuk statis maupun dinamis dengan sisipan animasi, video, atau
suara. Ms. PPT akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas
tujuannya jika dipresentasikan karena Ms. PPT akan membantu dalam pembuatan slide, outline presentasi, termasuk
animasi clip art atau gambar yang menarik, yang semua itu mudah ditampilkan
dengan monitor.
Jadi, dengan menampilkan materi melaluiMicrosof
Office Power Point, kita
dapat dengan mudah menambah tema pembelajaran, sehingga pembelajaran semakin
menarik perhatian siswa dan minat siswa untuk belajar.
2.3 Simpulan
Bahasa
Mandarin mempergunakan gaya suara dan banyak infleksi dan juga menggunakan nada
untuk membedakan arti kosakata. Beberapa aspek yang
berhubungan dengan belajar bahasa Mandarin adalah : menyimak, menulis,
berbicara, dan membaca. Oleh karena itu, dibutuhkan media pembelajaransebagai alat bantu proses belajar
mengajar. Salah satu media yang dapat
digunakan dalam pembelajaran adalah meda audio visual. Media ini mempunyai
kemampuan yang lebih, karena media ini mengandalkan dua indera sekaligus, yaitu
indera pendengaran dan indera penglihatan.
Salah
satu bentuk media pembelajaran audio visual adalah dengan menampilkan materi
presentasi menggunakan Microsoft Office Power Point.Microsoft Offfice Powerpoint (Ms. PPT) digunakan untuk membuat file presentaasi baik dalam bentuk statis maupun
dinamis dengan sisipan animasi, video, atau suara.
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1 Subyek
Penelitian
Subyek
penelitian pada observasi jurnal ilmiah ini adalah para peserta didik kelas
satu Sekolah Dasar di SD Negeri Sidorejo Krian. Yang
beralamatkan di Desa Sidorejo Kecamatan Krian Kode Pos 61262 Kabupaten
Sidoarjo.
3.2 Metodelogi
Penelitian
Adapun
dalam penulisan tugas jurnal ilmiah ini adalah menggunakan teknik pengumpulan
data melalui:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang sedag
berlangsung. Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu objek penelitian.
Penulis melakukan observasi dengan mengamati dan mempelajari secara visual di
SDN Sidorejo Krian.
2. Wawancara
Wawancara adalah
teknik pengumpuolan data oleh peneliti melalui wawancara secara langsung.
3. Studi
Pustaka
Studi pustaka
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan memanfaatkan referensi
atau buku-buku serta literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai landasan dalam membahas
kenyataan yang ditemui dalam penelitian dan mempertanggung jawabkan evaluasi
dalam pembahasan masalah.
3.3 Rancangan
atau Agenda
Tahap Persiapan: Mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.
Tahap Pelaksanaan:
1. Penelitian:
Dilakukan di SD Negeri Sidorejo Krian pada tanggal 11-12 Desember 2014
2. Penulisan : Penulisan jurnal ilmiah dilakukan selama 14 hari terhitung
mulai tanggal 01 – 14 Desember 2014.
Tahap Finalisasi :
1. Substansi
/ Materi : dilakukan pada tanggal 14 Desember 2014
2. Bahasa : dilakukan pada tanggal 13-14 Desember 2014
3. Teknis : dilakukan pada tanggal 14 Desember 2014
BAB IV
ANALISA dan PEMBAHASAN
4.1 Kasus
Banyaknya
investor asing yang datang ke Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan
dalam hal berbahasa Asing. Selain harus menguasai bahasa sistem Negara kita,
bahasa Indonesia, tenntunya kita juga harus mempelajari bahasa Asing lainnya,
seperti bahasa Mandarin. Agar dapat memahami bahasa dengan baik, mempelajari
bahasa sebaiknya dilakukan sejak sedini mungkin. Oleh karena itu, berkenaan
dengan kasus tersebut, penulis melakukan observasi di salah satu sekolah dasar
untuk menerapkan pembelajaran bahasa Mandarin sebagai materi pelajaran.
Namun,
dikarenakan waktu yang tidak terlalu panjang, penulis hanya melakukan observasi
selama dua hari saja. Sehingga belum dapat menggambarkan keadaan subyek
penelitian secara menyeluruh sesuai dengan yang seharusnya. Penulis hanya akan
membahas gambaran umum ketika berada pada objek penelitian sepanjang waktu
penelitian saja.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Sekilas
Profil SDN Sidorejo Krian
Kepala Sekolah: Drs. H. Abdul Roup, M.Pd
Alamat: Desa Sidorejo,
Krian – Sidoarjo, Jawa Timur
Telp. (031)
8989091 Kode Pos 61262
NPSN: 20501524
Visi: ”Terwujudnya Sekolah Prestasi, Trampil yang
bredasarkan Iman &
Taqwa“
Misi : a. Menjadi sarana pengembangan bakat dan minat bagi siswa
b. Membentuk siswa
yang cerdas, berprestasi, trampil, dan kreativ
yang dapat berkompetisi di dunia pendidikan
dan dunia globalisasi.
c. Mewujudkan pendidikan yang mampu menghasilkan insan yang
bermoral, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4.2.2 Kegiatan Observasi
Kelas yang diobservasi adalah kelas 1B dengan jumlah murid kurang lebih
sebanyak 30 siswa dengan perincian 14 laki-laki dan 16 perempuan. Kelas ini
berukuran kurang lebih 7x8 meter, dan mempunyai fasilitas standart untuk
melaksanakan program belajar-mengajar.
Tabel 4.1 Daftar Inventaris Kelas 1B
NO.
|
NAMA BARANG
|
JUMLAH
|
KEADAAN
|
1
|
Meja dan Kursi Guru
|
1 dan 2
|
Baik
|
2
|
Meja dan Kursi Anak
|
30
|
Baik
|
3
|
Almari
|
1
|
Baik
|
4
|
Papan Tulis
|
1
|
Baik
|
5
|
Jam Dinding
|
1
|
Baik
|
6
|
Tempat Sampah
|
1
|
Baik
|
7
|
Laptop
|
1
|
Baik
|
8
|
LCD dan Proyector
|
1
|
Baik
|
9
|
Perlengkapan papan
tulis
|
|
Baik
|
Siswa kelas 1B mempunyai sikap yang baik, kedisiplinan yang tinggi. Mereka
masuk kelas tepat pada waktunya, melaksanakan daftar piket sesuai jadwal mereka
masing-masing, memakai atribut lengkap, dan mentaati peraturan para guru.
Meskipun ada beberapa murid yang iseng dan sedikit nakal, namun tingkah mereka
sangat lucu. Mereka mempunyai keakraban dan kerja sama yang masih natural, yang
baik antar sesama murid dan mempunyai sopan santun yang cukup baik kepada para
pengajar.
Tabel 4.2 Daftar Nama Siswa 1B
No.
|
Nama Siswa
|
NISN
|
Jenis Kelamin
|
1
|
ABIFAEYZA MUHAMMAD DYAURRAHMAN
|
0083783567
|
L
|
2
|
ADELLA JUNIAR SAFITRI
|
0022140769
|
P
|
3
|
ARDHEA NATHATRYA
|
0055634151
|
P
|
4
|
BIMA FARUQ MUZAKKA
|
0077587806
|
L
|
5
|
DAFA BAYU WICAKSANA
|
0077628520
|
L
|
6
|
DENISA CAESARINA RAMADHANI
|
0019331256
|
P
|
7
|
EZRA ABDI ALMASE PUTRA
|
0059644432
|
L
|
8
|
FARIS IRSYAD MUSYAFFA
|
0085561702
|
L
|
9
|
FREYA LILLIAN EMILIANA P
|
0036908977
|
P
|
10
|
FRIDELLA GISCHA AMELIA P
|
0055672453
|
P
|
11
|
GALUH CAHYA SAFITR
|
0054303668
|
P
|
12
|
HANIYA INDRA KINARA
|
0071522882
|
P
|
13
|
ILHAM GHANIY SAPUTERA
|
0045422547
|
L
|
14
|
IMELSYA AFRA NABILA
ZAHRA
|
0059815108
|
P
|
15
|
INAYAH AYU RAHMA WATI
|
0022059304
|
P
|
16
|
INDAYANTI
|
0028487291
|
P
|
17
|
JONATHAN FRISTYALICO
|
0045600917
|
L
|
18
|
JOVAN ARDIANSYAH
|
0072831283
|
L
|
19
|
LAKSONO HAFID FIRMANSYAH
|
0038130859
|
L
|
20
|
LIAN SANDHI BUDI PRASETYO
|
0047552010
|
L
|
21
|
MEILINDA ALIFIA AROFANI
|
0038045363
|
P
|
22
|
MELLINDA IMPIAWATI DWINORI
|
0054010166
|
P
|
23
|
MELY SYAHFITRI
|
0049242272
|
P
|
24
|
MUHAMMAD ALDI PUTRA AGNA
|
0072909711
|
L
|
25
|
NADIA AGNI ATHA
|
0032347078
|
P
|
26
|
NAFISAH AZ’ZAHRO MARGA
|
0057146123
|
P
|
27
|
NAUFAL FEBRIANO RAFANSYAH
|
0066605236
|
L
|
28
|
SURYA AHMAD SAUJAYA
|
0055310823
|
L
|
29
|
VENERANDA ALIENSIA DHEANTORO
|
0079780265
|
P
|
30
|
ZULFIQAR AZHAR PRISTYANSYAH
|
0019762597
|
L
|
Dari keadaan siswa yang seperti itu membuat praktikan berinisiatif
menggunakan media audio visual (Slide Show and Animation) dengan harapan
mampu menarik perhatian siswa untuk mengikutii pelajaran dengan baik agar
tujuan belajar mengajar tercapai dan mampu mengubah keadaan kelas menjadi lebih
baik.
Di kelas 1B ada sebuah regu belajar. Setiap regu terbagi menjadi 5 siswa.
Fungsi regu belajar tersebut adalah apabila ada tugas berkelompok,regu belajar
tersebut berfungsi sebagai wadah untuk mendiskusikan pelajaran yang diberikan,
bisa saling tukar pikiran dan pendapat antar siswa sehingga siswa mampu belajar
lebih mandiri dan berinovatif, yang berkaitan dengan tema pelajaran.
4.3 Data
Statistik
4.3.1 Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Mandarin
Nama Sekolah : SDN Sidorejo Krian
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Tema
: Buah
Alokasi Waktu : 1x45 menit (selama 2 hari)
Kelas/Semester : 1B/ I
A. Standart Kompetisi
Siswa diharapkan mampu menguasai kosakata serta menggunakannya sesuai
konteks kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
Siswa dapat menguasai pelajaran Bahasa Mandarin meliputi penguasaan
kosakata serta dapat membacanya.
C. Indikator
1. Siswa mampu mengerti arti setiap kosakata pada materi.
2. Siswa mampu membaca/melafalkan kosakata dengan nada yang benar.
3. Siswa mampu mengingat kembali dan mengaplikasikannya pada soal-soal yang
berhubungan dengan materi.
D. Materi Pembelajaran
Pinyin / Cara Baca
|
Arti
|
西瓜xi gua
|
Melon
|
草莓 cao mei
|
Stroberi
|
苹果 ping guo
|
Apel
|
橡胶 xiang jiao
|
Pisang
|
句子 ju zi
|
Jeruk
|
芒果 mang guo
|
Mangga
|
甜瓜 tian gua
|
Melon
|
E. Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab,
Presentasi, Menyimak
F. Media
Pembelajaran
Video, Presentasi
Power Point, Gambar, Materi Pembelajaran
G. Langkah-langkah
NO.
|
KEGIATAN BELAJAR
|
WAKTU
|
1
|
Kegiatan Awal
Perkenalan kepada
para siswa dan absensi kehadiran siswa.
|
5’
|
2
|
Kegiatan Inti
1. Menjelaskan Materi melalui power point
presentation.
2. Memutarkan Video Animasi dan menunjukkan
gambar yang berhubungan dengan materi, lalu murid membaca/melafalkan kosakata
Mandarin.
3. Memberikan soal aplikasi dan kuis.
|
35’
|
3
|
Kegiatan Akhir
1. Menanyakan kesulitan pada siswa
2. Memberikan salam perpisahan pada siswa.
|
5’
|
H. Sumber
Belajar
· Kamus
Bahasa Mandarin-Indonesia, Indonesia-Mandarin (Penerbit Dian Rakyat)
· Kamus
bergambar
4.3.2 Data
Hasil Penelitian
Pada
pertemuan pertama pengajar menyampaikan agar selama dua hari kedepan para siswa
dapat diajak bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yaitu penguasaan
materi. Pengajar menyampaikan salam dan perkenalan pada siswa. Pengajar memberi
materi pendahuluan tentang buah dan menyampaikan materi inti dengan
memperlihatkan materi presentasi dan memutarkan video serta menunjukkan
gambar-gambar buah disertai tulisan bahasa Mandarin dan carabaca dalam bahasa
Indonesia.
Pengajar
memberikan contoh pelafalan dan siswa disuruh untuk menirukan membaca kosakata.
Setelah itu pengajar memberikan soal-soal latihan di papan tulis dan siswa
dituntun untuk bisa menjawab secara benar. Kemudian sebelum waktu habis,
dilakukan review / evaluasi materi.
Prilaku
siswa selama berada di kelas menunjukkan keingintahuan tentang bahasa
Mandarin.Keadaan kelas cukup kondusif sehingga dapat menciptakan kelas yang
tenang. Penyampaian materi dilakukan secara serius namun santai dengan
diselingi lelucon yang berhubungan dengan materi. Hal ini bertujuan agar para
siswa tidak merasa bosan dan monoton dengan materi yang disampaikan kepada
mereka.
Secara
terperinci kendala yang dialami serta upaya penanganan dalam menggunakan media
audio visual adalah :
1. Hambatan
saat menggunakan media audio visual :
a. Keterbatasan
waktu dalam mengajar yaitu hanya selama 35 menit dan dilakukan selama dua hari
sehingga penyampaian materi dirasa kurang bisa maksimal.
b. Pada
saat pelajaran ada beberapa siswa yang merasa materi monoton dan tidak menarik,
ada yang membuat gaduh dengan cara menggoda salah satu temannya yang sedang
mendengarkan pelajaran, serta ada juga yang mengobrol dengan siswa lain.
c. Dikarenakan
pertemuan hanya dua hari, pengajar memutuskan untuk tidak memberikan penilaian
yang berdampak pada raport siswa.
2. Cara
penanganan hambatan selama penggunaan media audio visual :
a. Pengajar
meminta waktu tambahan selama 10 menit agar dapat menyampaikan materi lebih
optimal.
b. Pada
saat pelajaran pengajar memfokuskan perhatian siswa dengan memutarkan video
serta menceritakan cerita yang berhubungan dengan materi pembelajaran.
c. Akan
dilakukan pengkajian ulang dengan waktu penelitian lebih lama dari sebelumnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pemanfaatan media
audio visual (slide show and animation) dapat menarik
perhatian siswa. Hal ini terbukti dengan semakin antusiasnya siswa dalam mengikuti
pelajaran.
2. Hambatan
yang dihadapi serta solusi dalam penggunaan media audio visual (slide show and animation) adalah :
a. Keterbatasan waktu sehingga penyampaian materi kurang maksimal.Pengajar meminta
tambahan waktu agar penyampaian materi lebih optimal.
b. Ada beberapa siswa yang berulah dikelas. Pengajar memfokuskan perhatian
siswa dengan memutarkan video sesuai materi pembelajaran.
c. Tidak adanya
penilaian yang berdampak pada raport siswa karena pertemuan hanya dilakukan
selama dua hari. Pengajar akan melakukan pengkajian ulang dengan penelitian
selanjutnya.
5.2 Saran
1. Bagi
SDN Sidorejo Krian :
Diharapkan suatu saat
dapat memasukkan Bahasa Mandarin sebagai materi yang ada di dalam kurikulum
sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Google Cendekia. 2014. Contoh Jurnal
Ilmiah. [serial online]
http://scholar.google.co.id/scholar?start=20&q=contoh+jurnal+ilmiah&hl=id&as_sdt=0,5