PENDAHULUAN
Manusia sebagai
makhluk sosial tidak akan lepas dengan segala sesuatu yang berbentuk
kemsyarakatan. Sebagai makhluk sosial sangat perlu untuk mempelajari, memahami,
dan menerapkan hal-hal sosial yang sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Dengan mempelajari ilmu-ilmu sosial kita dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga kita dapat berinteraksi dan peka terhadap lingkungan
sekitar kita. Ilmu Pendidikan Sosial yang kita kenal sebagai mata pelajaran di
akademik ternyata sangat perlu kita kaji dan perdalam untuk bekal kita dalam
kehidupan ini. Ilmu sosial yang mencakup banyak hal seperti sosial, ekonomi,
geograpi, sejarah, antropologi, itu memuat banyak hal yang membahas mengenai
kehidupan di masyarakat. Dengan ruang lingkup yang sangat luas itulah kita
harus mengkaji satu persatu secara detail demi pemahaman kita tentang ilmu-ilmu
tersebut sehingga kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak hal yang dapat
kita peroleh dari mempelajari Ilmu Pendidikan IPS, karena ini sangat erat
hubungannya dalam kehidupan sosial. Kita perlu menanamkan hal ini sejak dini,
dengan mendidik generasi-generasi penerus sehingga mereka mempunyai bekal untuk
menghadapi dunia ini dengan pengetahuan/ ilmu.
Dalam makalah yang
sederhana ini akan sedikit kami bahas mengenai Pengertian IPS dan Pendidikan
IPS, serta Ilmu-Ilmu Pendukung PIPS, dan bagaimana PIPS sebagai
pendidikan disiplin ilmu. Diharapkan dengan ini, mahasiswa dapat memahami
Pengertian IPS dan Pendidikan IPS, kemudian dapat menerapkan pendidikan itu
dengan disiplin ilmu.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian IPS?
B. Apa Pengertian PIPS?
C. Bagaimana PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu?
D. Apa saja Ilmu-Ilmu pendukung PIPS?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian IPS
Rumusan tentang
pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS atau social studies.
Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social studies. Jadi,
istilah IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS dapat
diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji
masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial,
seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi,
antropologi politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.[1]
Istilah Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau
nama studi di Perguruan Tinggi yang identik dengan istilah “social studies”
dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara Barat
seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih dikenalsocial
studies negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para
ahli atau pakar kita di Indonesia.[2] Dalam
dokumen kurikulum 1975 IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang
diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Namun, pengertian IPS
di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara
IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)
dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan
tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran
yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata
pelajaran atau disiplin ilmu. Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan
pendekatan yang diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut.[3]
Berikut pengertian IPS
yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan dan IPS di Indonesia.
a) Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah pewujudan dari suatu
perdekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi, budaya, psikologi,
sejarah, geograpi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang
diformulasikan untuk untuk tujuan intruksional dengan materi dan tujuan yang
disederhanakan agar mudah dipelajari.
b) Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial
yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan
mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya
dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan
berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lajutan, b) mempertautkan dan memadukan
bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarkat sehingga menjadi
pelajaran yang mudah dicerna.
c) S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau
paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian
kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang
terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geograpi, sosiologi,
antropologi, dan psikologi sosial.[4]
B. Pengertian PIPS
Istilah Pendidikan IPS
atau PIPS merupakan istilah yang sejajar dengan istilah Pendidikan IPA. Menurut
Prof. Nu’man Somantri, istilah ini adalah penegasan dan akibat dari istlah
IPS-IPA saja agar bisa dibedakan dengan pendidikan pada tingkat universitas. Dalam
lingkup filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial, dan ilmu pendidikan, istilah
Pendidikan IPS belum dikenal baik sebagai sub disiplin ilmu atau cabang dari
disiplin ilmu. Dalam kepustakaan asing, istilah yang lazin digunakan antara
lain social studies, social education, social studies education, social
science education, Citizenship Education, Studies of society and environment.perbedaan
istilah ini bukan hanya digunakan berbeda antar negara melainkan terjadi
perbedaan antar negara bagian dalam satu negara.[5]
Tujuan dari PIPS
adalah mendidik siswa sebagai warga negara yang baik (good citizhenship), warga
masyarakat yang kontruktif dan produktif, yaitu warga negara yang memahami
dirinya sendiri dan masyarakatnya, mampu merasa sebagai warganegara, berpikir
sebagai warga negara, bertindak sebagai warga negara, dan jika mungkin juga
mampu hidup sebagaimana layaknya warga negara (saxe, 1991:182, appendix).
NCSS menjelaskan
istilah social studies (Pendidikan IPS) sebagai berikut.
The term social
studies is used to include history, economics, antropology, sociology, civics,
geography and all modifications of subjects whose content as well as aim is
social. In all content deinitions, the social studies is conceived as the
subject matter of the academic disciplines somehow simplifiied, adapted,
modified, or selected for school instruction.
Muhammad Numan
Somantri (1988:8) mengemukakan:
Pendidikan IPS adalah
suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin
ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial yang terkait, yang diorganisasikan
dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat
pendidikan dasar dan menengah.[6]
Perbandingan
Pendidikan IPS untuk Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Pendidikan
Tinggi (FPIPS)
Pendidikan IPS untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah
|
Pendidikan IPS untuk FPIPS dan jurusan IPS-FKIP
|
Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan adaptasi, seleksi dan modifikasi
dari disiplin akdemis ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan pedagogis-psikologis untuk tujuan institusional pendidikan
dasar dan menengah dalam kerangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang
berdasarkan pancasila.
|
Pendidikan IPS adalah seleksi dari struktur disiplin akademik ilmu-ilmu
sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah (dan psikologis)
untuk mewujudkan tujuan pendidikan FPIPS dalam kerangka pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila.
|
C. PIPS sebagai Pendidikan Disiplin Ilmu
Pendidikan IPS sebagai
pendidikan disiplin ilmu dengan identitas bidang kajian elektik yang dinamakan “an
integrated system of knowledge”, “synthetic discipline”,
“multidimensional”, dan “kajian konseptual sistemik” merupakan kajian
(baru) yang berbeda dari kajian monodisiplin atau disiplin ilmu “tradisional”.
Dengan pertimbangan
semakin kompleksnya permasalahan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia
maka pada tahun 1970an mulai diperkenalkan Pendidikan IPS (PIPS) sebagai
pendidikan disiplin ilmu. (istilah pendidikan disiplin ilmu pertama kali
dikemukakan oleh Numan Somantri dalam berbagai karya tulis). Gagasan tentang
PIPS ini membawa implikasi bahwa PIPS memilki kekhasan dibandingkan dengan mata
pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni kajian yang bersifat
terpadu (interated), interdisipliner, multidimensional
bahkan cross-disipliner. Karakteristik ini terlihat dari perkembangan PIPS
sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan materinya semakin meluas seiring
dengan semakin kompleks dan rumitnya permasalahn sosial yang memerlukan kajian
secara terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu pengetahuan
alam, teknologi, humaniora, lingkungan bahkan sistem kepercayaan.[7]
D. Ilmu-Ilmu Pendukung Pendidikan IPS
Berbeda dengan IPS
atau social studies, istilah ilmu-ilmu sosial adalah terjemahan
dari social sciences. Disamping ilmu-ilmu sosial terdapat pula
ilmu-ilmu alam (sciences) dan humanitis/ humaniora. Ilmu-ilmu alam
mempunyai tiga bagian disiplin ilmu utama yang meliputi Biologi, Fisika, dan
Kimia. Sementara humanitis terdiri, antara lain: Sejarah dan sastra semua
bidang keilmuan dan humanitis ini berakar pada suatu bidang yang disebut
Filsafat. Setiap disiplin ilmu mempunyai filsafatnya masing-masing yang pada
akhirnya semua disiplin itu berhulu pada ajaran Agama.[8]
ILMU-ILMU SOSIAL (SOCIAL SCIENCES)
|
ILMU-ILMU ALAM (NATURAL SCIENCE)
|
Dalam struktur
disiplin ilmu baik ilmu-ilmu sosial maupun ilmu pendidikan, belum ditemukan
adanya nama social studies ataupun pendidikan IPS sebagai sub
disiplin ilmu. Hal ini mungkin terjadi karena social studies adalah
sebuah program pendidikan dan bukan sub disiplin ilmu (Somantri, 2001:89).
Namun demikian, sampai saat ini peran ilmu-ilmu sosial tetap menjadi konten utama
untuk social studies atau PIPS. Pembahasan pada bagian ini
secara khusus difokuskan pada disiplin ilmu-ilmu sosial terutama yang
memberikan kontribusi pada pengembangan program social studies.[9] Istilah
ilmu sosial menurut Ralf Dahrendorf, seorang ahli sosiologi Jerman merupakan
suatu konsep yang ambisius untuk mendefinisikan seperangkat disiplin akademik
yang memberikan perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatan manusia. Bentuk
tunggal ilmu sosial menunjukkan sebuah komunitas dan pendekatan yang saat ini
hanya diklaim oleh beberapa orang saja, sedangkan bentuk jamaknya, ilmu-ilmu
sosial. Ilmu-ilmu sosial mencakup sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi,
geografi sosial, politik, bahkan sejarah walaupun di satu sisi ia termasuk ilmu
humaniora (Dahrendrof,2000:999).[10]
IV. KESIMPULAN
IPS merupakan
terjemahan social studies. Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan
“penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru
dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui
pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi politik-pemerintahan,
dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
PIPS menurut Muhammad
Numan Somantri merupakan suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu
sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial
yang terkait, yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.
PIPS sebagai mata
pelajaran di sekolah yang cakupan materinya semakin meluas seiring dengan
semakin kompleks dan rumitnya permasalahn sosial yang memerlukan kajian secara
terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam,
teknologi, humaniora, lingkungan bahkan sistem kepercayaan. Pendukung dari
Pendidikan IPS antara lain: Agama, Filsafat, Ilmu-ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial,
dan Humaniora.
V. PENUTUP
Demikian makalah yang
dapat kami susun, semoga apa yang terdapat didalamnya dapat bermanfaat untuk
kita semua. Akhirnya penulis memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini
terdapat ketidaksempurnaan dalam penulisan ataupun dalam konteks kalimat. Dalam
pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak” kesempurnaan
hanya milik Allah swt. dan kekurangan hanya milik kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Nadir, dkk., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, Surabaya: Amanah
Pustaka, 2009
Sapriya, dkk., Pendidikan IPS, Bandung: Laoratorium PKn UPI
Press, 2008
-----------, Konsep Dasar IPS, Bandung: UPI Press, 2006
Somantri Muhammad Numan, Menggagas
Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001
Supardan Dadang, Pengantar Ilmu
sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta: Bumi Aksara, 2009